BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan organisasi berjalan sesuai tujuan yang diinginkan,
point - point dibuat agar kegiatan yang dilakukan efektif dan efisien. Hal itu
diatur oleh mereka yang memiliki pengaruh, kekuasaan dan wewenang dalam
organisasi tersebut. Tak selalu faktor internal yang mengaturnya, bahkan
eksternal pun dapat mempengaruhi proses berjalannya organisasi tersebut dan
bisa menjadi sangat krusial bagi organisasi itu sendiri. Maka itu proses
pengambilan keputusan menjadi pertimbangan bagi mereka yang bertanggung jawab
dalam penentuan arah atau metode organisasi tersebut dalam pencapaian
tujuannya.
BAB II
TEORI
PROSES ORGANISASI
Minggu, 25 Oktober 2009 , Posted by Hasan Ismail at 08.09
Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu
tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karamgan Gibso Invancevich
Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema
organisasi tersebut. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi.
Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik,maka masalah
tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
Adapun model organisasi yang akan kita bahas disini ada
empat proses prilaku yang nanti akan menyumbangkan prestasi pada organisasi
yang effektif. Empat proses tersebut yaitu komunikasi, pengambilan keputusasn,
evaluasi prestasi, sosialisasi dan karir.
Model-model dalam proses organisasi
1. Proses Komunikasi
Komunikasi menduduki tempat yang utama karena susunan
keluasan dan cakupan organisasi secara keseluruhan ditentukan oleh tehnik
komonikasi. Dari sudut pandang ini komuikasi adalah suatu proses social yag
mempuyai relevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi
atau masyarakat.
Kelangsungan hidup organisasi berkaitan dengan kemampuan
manajemen untuk menerima, menyampaikan, dan meleksanakan komunikasi. Proses
organisasi menghubungkan organisasi dengan lingkungannya termasuk bagian-bagiannya.
Informasi mengalir ke organisasi dan dari organisasi, termasuk di dalam
organisasi itu sendiri.
Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian informasi
atau pengiriman kepada penerima informasi. Dengan demikian penerimaan informasi
harus memahami isi informasi yang di terimanya, sebaliknya apabila penerimaan
informasi tidak memahami informasi yang di berikan oleh pemberi informasi
berarti tidak terjadi komunikasi yang effektif yang pada akhirnya dapat
menimbulkan suatu konflik. Disamping itu apabila komunikasi dipandang sebagai
suatu proses, ada tiga elemen pokok yang salig berkaitan yang terdapat pada
setiap terjadinya suatu komunikasi, yaitu sender (sumber berita),
message(pesan), dan reciver (penerimaan berita). Apabila salah satunya dari
ketiga elemen tersebut tidak ada, maka komunikasi tersebut tidak akan terjadi.
Untuk itu terdapat delapan unsur pokok di dalam proses komunikasi.
a. Pengiriman atau sumber (sender)
b. Enconding
c. Message
d. Chanel
e. Receiver
f. Recoding
g. Noise
h. Feedback
2. Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan dari seorang pemimpin tidak datang secara
tiba-tiba, tetapi melalui suatu proses. Pengambilan keputusan yang akan
diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan
berupa wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan.
Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin yang bersifat
apriori (berburuk sangka) selalu merupakan proses, baik yang berlangsung dalam
pikiran maupun dalam kegiatan oprasioal pemecahan masalah. Proses pengambilan
keputusan itu berlangsung dengan tahapan sebagai berikut :
a. Menghimpun data melalui pencatatan bahkan mungkin berupa
kegiatan penelitian
b. Melalui analisis data
c. Menetapkan keputusan yang akan ditempuh
d. Mengoprasionalakan keputusan menjadi kegiatan
e. Selama berlangsungnya kegiatan sebagai pelaksana
keputusan akan diperoleh data oprasional yang baru
Sementara itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan
keputusan dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Tetapkan masalah
b. Idntifikasi criteria keputusan
c. Alokasikan bobot pada criteria
d. Kembangkan alternaif
e. Evaluasi alternative
f. Pilih alternative terbaik
3. Proses Evaluasi Prestasi
prestasi individu menjadi bagian dari prestasi kelompok yang
pada gilirannya menjadi bagian dari prestasi organisasi. Tidak ada suatu ukuran
atau criteria yang memadai yang dapat mencerminkan prestasi suatu tingkatan.
Proses evaluasi prestasi didalam organisasi menunjukan bahwa
prestasi individu, kelompok, dan organisasi adalah suatu hasil atau variabel
bergantung dari prilaku organisasi, struktur dan proses. System yang diterapkan
untuk mengevaluasi prestasi membantu maksud-maksud seperti penentuan imbalan
(upah, promosi, dan alih tugas), identifikasi kebutuhan akan pelatihan
(training), penyediaan balikan bagi para pegawai dan lain-lain. Sebenarnya
banyak sekali metode yang dapat dimanfaatkan untuk mengevalusi prestasi
sehingga merupakan tantangan tersendiri untuk memilih yang terbaik dari yang
baik-baik. Dalam melakukan pengevaluasian sebaiknya diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Maksud dan evaluasi kerja
2. Evaluasi kerja dan evaluasi
3. Apa yang akan di evaluasi
4. Siapa yang seharusnya akan di evaluasi
5. Bagaimaa metodenya
6. Masalah potensial
7. Bagaimana mengatasi masalah
4. Proses Sosialisasi dan Karir
Proses sosialisasi adalah suatu proses dimana kita dapat
bergaul dalam suatu komunitas tertentu maka disitulah proses sosialisasi akan
terjadi. Sedangkan karir adalah suatu deretan posisi yang di duduki oleh
seseorang selama perjalanan usianya.
Individu memasuki organisasi untuk bekerja dan merintis
tujuan karir pribadi mereka. Organisasi mempekerjakan individu-individu untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu yaitu pekerjaan menurut struktur organisasi
itu. Jadi kepentingan individu dan organisasi serta tujuannya harus disesuaikan
jika keduanya ingin effektif.proses penyadaran individu akan harapan organisasi
disebut sosialisasi, pengembangan karir dan sosialisasi adalah dua aktifitas
yang saling berkaitan yang memberikan dampak pada prestasi baik prestasi
organisasi maupun prestasi individu.
BAB III
ANALISIS
Setiap kegiatan memiliki proses penyelesaiannya, baik
individu maupun kelompok. Apalagi organisasi yang jelas bertujuan untuk
mencapai sesuatu, proses organisasi merupakan hal yang mutlak dilakukan. Proses
organisasi ini tak dilakukan secara spontan, perencanaan dibuat demi
tercapainya tujuan dengan cara yang efektif dan efisien. Perencanaan ini
dirancang oleh orang - orang yang memiliki pengaruh, wewenang dan kekuasaan di
dalam organisasi. Ketiga peran tersebut tak selalu dimiliki satu per satu bagi
individu di dalam organisasi tersebut, terkadang kedua di antaranya atau
semuanya dimiliki oleh satu orang sekaligus.
Selain itu, peran seperti pengaruh dan kekuasaan bisa saja
dimiliki oleh orang di luar organisasi dan tentunya mempengaruhi pembuatan
perencanaan yang akan disusun. Orang luar yang memiliki peran tersebut kadang
mendukung tercapainya tujuan organisasi tersebut atau malah mengalihkannya.
Maka itu proses pengambilang sangat dibutuhkan dalam perencanaannya. Proses
pengambilan keputusan ini dilakukan atas prioritas tujuan organisasi dan demi
terlindungi intervensi dari luar maupun dalam organisasi itu sendiri.
BAB IV
REFERENSI
http://harisfadhlurrahman.wordpress.com/2012/04/01/proses-organisasi/
thanks ya infonya !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id