Efek Naik Turun Harga
BBM Bikin Pusing bagi masyarakat yang sebagai pengguna BBM, terutama ketika
harga bahan bakar naik yang diikuti oleh kenaikan lainnya. Betul sekali,
kenaikan BBM memang harus dilakukan oleh pemerintah. Lalu kemudian diawal-awal
kenaik pasti terjadi gejolak di masyarakat, terutama bagi mereka yang kelas
pendapatannya pas-pasan. Untuk kalangan menengah atas dan petinggi pasti tidak
ada pengaruhnya, karena mereka sudah berkecukupan. Tapi, bagaimana dengan
masayarakat kecil, dimana untuk makan saja susah lalu kena imbas kenaikan harga
akibat melambungnya harga bahan bakar minyak.
Agak kaget ketika
mendengar kabar, bilamana harga bahan bakar akan diturunkan pada pukul 00.00
tanggal 1 Januari 2015. Apakah turunnya
harga bahan bakar adalah aspirasi dari demo di beberapa daerah atau memang hal
wajar dan wajib untuk menurunkan harga BBM? Lalu kemudian akan melepas harga
BBM sesuai dengan harga pasar dunia, yang artinya jika harga minyak dunia
terbang bagai roket ya harga di Indonesia juga akan sama. Akibatnya tentu
rakyat kecil lagi yang merasakan dampaknya.
Efek Naik Turun Harga
BBM Bikin Pusing
Siapapun orangnya
pasti tidak suka dengan yang namanya “Harga Naik”, kalau bisa harga BBM turun
dan terjangkau. Namun kondisi keuangan negara konon tidak memungkinkan untuk
tidak menaikkan harga BBM, lantas kemudian pemerintahan baru mau tidak mau
harus menaikan harga BBM yang kemudian disusul oleh demonstrasi penolakan
secara bertubi-tubi. Entah berita mengenai turunnya harga BBM itu kabar baik
atau kabar buruk, pasalnya apakah bila harga BBM turun, maka diikuti oleh
turunnya harga segala rupa?
Contoh gampang adalah
ongkos “angkot” apa mungkin turun lagi, siapa yang bisa menurunkan ongkos
angkot? belum lagi mayasari Kampung Rambutan ke Bekasi atau sebaliknya telah
naik RP. 2.000,- apa kira-kira bisa turun. Untuk masalah naik memang paling
gampang editing harganya, tapi untuk turun rasanya susah. Apalagi naik turun
harga bahan bakar seperti naik kora-kora, sebentar naik sebentar turun, lalu
harga barang dan jasa tetap naik dan kekeh berada enggan turun lagi. Rugi kalau
turun, karena kapan lagi dapat untung besar?
Bila melihat dari
pengalaman kenaikan bahan bakar, tidak ada ceritanya harga kemudian turun. Nah,
apalagi mendengar kabar, bahwa harga bahan bakar diturunkan dan kemudian akan
mengikuti harga pasar. Bilamana dalam setahun terjadi kenaikan harga minyak
dunia sebanyak sepuluh kali, tentu harga BBM di Indonesia akan naik sepuluh
kali. Saat kenaikan pasti diawali oleh pengumuman yang membuat para produsen
barang dan jasa berjaga-jaga dengan harga baru. Siapa yang akan merasakan
kenaikan BBM? Apakah mereka yang menggunakan BBM saja? Tidak, semua lapisan
masyarakat akan merasakan dampak kenaikan harga BBM, karena kenaikan akan
memicu kenaikan di sektor lain yang jadi penopang kehidupan sehari-hari
masyarakat di Indoneisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar